Assalamu'alaikum
9. Orasi perdana Rasulullah Saw. di Masjid Madinah pada tahun 1 Hijrah.
10. Perang Badar
11. Haji Wada’
12. Masuknya Islam di Eropa
13. Hari akan terjadinya Kiamat.
Beberapa
Peristiwa Penting pada Hari Jumat dalam Dunia Islam :
1.
Pernikahan Nabi Adam dengan Hawa
Nabi Adam As.
melihat tidak ada makhluk yang sejenis beliau di langit dan bumi untuk menemani
Beliau, maka pada saat beliau tertidur dalam keadaan duduk, Allah memerintahkan
Jibril As. untuk mengeluarkan tulang rusuknya yang kiri dan Allah menciptakan
Hawa dari tulang tersebut.
Hawa di dudukkan atas kursi dari emas, kemudian Nabi
Adam pun dibangunkan. Saat melihat Hawa yang begitu cantik, beliau bertanya:“Siapa
engkau?, dan untuk siapa engkau?.” Hawa Menjawab: “Aku
diciptakan untukmu”. Nabi Adam meminta Hawa mendekat kepadanya, namun hawa
tidak mau dan meminta Nabi Adam yang mendekatinya. Ketika Nabi Adam mau
memegang Hawa, terdengar suara: “Wahai Adam, tahan dulu, Sesungguhnya
kedekatanmu dengan hawa tidak halal kecauali dengan mahar.” Dan yang
menjadi mahar saat itu ialah Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Sebanyak
sepuluh kali.
2.
Pernikahan Nabi Yusuf dengan Zalikha
Zalikha telah menjadi perempuan fakir, lemah dan buta,
namun rasa cinta dalam hati Nabi Yusuf As. semakin bertambah. Suatu hari --
zalikha yang kini tidak lagi menyembah berhala -- berdo’a: “Ya Tuhanku, aku
tidak punya harta dan kecantikan lagi, dan aku telah menjadi lemah, hina dan
fakir. Engkau mencobaku dengan kecintaan dan kerinduan kepada Yusuf, jika
(cinta ini) bisa sampai, maka sampaikanlah, jika tidak, maka jauhkanlah rasa
cinta ini dariku.” Malaikat mendengar do’a Zalikha dan mengadukannya kepada
Allah Swt.
Suatu hari Nabi Yusuf bertemu Zalikha saat berjalan
bersama kerabatnya. Zalikha berkata dengan suara nyaring: “Maha suci zat yang
menjadikan budak sebagai raja dengan rahmat-Nya”. Nabi Yusuf langsung berhenti
dan bertanya: “siapa engkau?.” “Saya yang dulu membelimu dengan permata, emas,
perak, miski, dan kafur. Dan saya adalah seorang wanita yang tidak bisa kenyang
dari makanan semenjak merinduimu, tidak tidur di malam hari semenjak melihatmu”
kata Zalikha. Nabi Yusuf berkata: “Mudah-mudahan engkau Zalikha,” “benar wahai
Yusuf.” Jawab Zalikha. Nabi Yusuf melanjutkan: “Dimana hartamu, kecantikanmu,
dan perbendaharaanmu?” “Semua telah hilang dalam kerinduan terhadapmu.” Jawab
Zalikha. Nabi Yusuf bertanya lagi: “Bagaimana rindumu?.” “Seperti biasa, bahkan
bertambah dari dari waktu ke waktu.” “Apa yang engkau inginkan sekarang wahai
Zalikha?” tanya Nabi Yusuf. “Aku menginginkan tiga hal: Kecantikan, harta, dan
kesampaian” jawab Zalikha.
Allah Swt.
mewahyukan kepada Nabi Yusuf , “wahai Yusuf, engkau bertanya kepada Zalikha apa
yang diinginkannya, tetapi tidak engkau berikan keinginannya. Ketahuilah
sesungguhnya Allah Swt. mengawinkan zalikha denganmu, dan ia sendiri yang telah
meminangmu, para malaikat dan bidadari menjadi saksi”. Allah Swt kemudian mengembalikan kecantikan Zalikha, dan membuat Zalikha
seperti gadis berusia 14 tahun.
Ketika Nabi
Yusuf ingin berduaan dengan Zalikha, beliau melihatnya baru saja mengerjakan
shalat, kerana itu, beliau menunggu sampai Zalikha siap menunaikan
shalat. Setelah lama menunggu, Zalikha belum juga selesai mengerjakan
solatnya. Nabi Yusuf pun tidak sabar lagi dan berkata : "Wahai
Zalikha, bukankah dahulu engkau telah mengoyakkan bajuku ketika
aku hendak lari daripadamu?"Zulaikha lalu memberi salam, kemudian menjawab: "Memang
dahulu aku begitu, namun sekarang hatiku tidak seperti dahulu
."Setelah memjawab ucapan Nabi Yusuf maka Siti Zalikha ingin melanjutkan
shalatnya. Akhirnya Nabi Yusuf menarik Zalikha ke arahnya, maka
baju Zalikha koyak. Kemudian Jibril turun dan mengatakan
: "Wahai Yusuf, baju dibalas baju, maka terhapuslah cercaan yang
terjadi antara engkau dan Zalikha dulu."
3.
Pernikahan Nabi Musa dengan Safura’
Nabi Musa datang ke Madyan, Di sana beliau membantu dua orang anak Nabi Syu’aib yang akan mengambil air untuk ternak mereka. Kedua wanita itu
adalah putri Nabi Syu’aib. Kepada Nabi Syu’aib, mereka menceritakan bahwa Musa
telah membantunya. Mendengar cerita kedua anaknya, Nabi Syu’aib mengutus Salah seorang anak perempuannya untuk memanggil Nabi Musa. Gadis itu mendatangi Nabi Musa dalam
keadaan malu. Kemudian ia berkata: “Ayahku memanggilmu untuk memberikan imbalan
atas jasamu”.
Setelah sampai
di rumah, Safura berkata kapada Nabi Syu’aib: “Wahai ayah, sewalah tenaganya,
ia yang terbaik, karena kuat dan terpercaya”. Nabi Syu’aib berkata:
“Aku belum melihat kekuatannya dan keamanahannya.” Safura berkata lagi: “Ia
mengangkat batu yang menutup sumur, padahal orang lain hanya mampu
mengangkatnya jika berjumlah 40 orang. Aku berjalan didepannya, tapi ia
menyuruhku berjalan dibelakangnya, ia berkata: “Berjalanlah dibelakang,
sehingga inderaku tidak jatuh atas tubuhmu””
Saat itu, Nabi Syu’aib kagum dengan Nabi Musa, beliau
berkata: “Aku ingin menikahkanmu dengan salah seorang dari dua putriku.” Nabi
Musa menjawab: “Saya orang fakir dan tidak mampu memberi mahar.” Nabi Syua’ib
berkata: “Engkau bisa bekerja menggembala kambing
bersamaku selama delapan tahun. Seandainya engkau menyempurnakan sepuluh tahun
maka itu adalah kemurahan darimu.”
Kemudian Nabi Syua’ib mengumpulkan masyarakat dan
mengakad nikah Safura dengan Nabi Musa serta menyerahkan anaknya itu kepada
Nabi Musa As.
4.
Pernikahan Nabi Sulaiman dengan Balqis
Nabi Sulaiman
memerintahkan orang-orangnya agar mengubah sedikit bentuk dan warna tahta Ratu
itu yang sudah berada di depannya kemudian setelah Ratu itu tiba berserta
pengiring-pengiringnya, bertanyalah Nabi Sulaiman seraya menundingkan kepada
tahtanya: “Serupa inikah tahtamu?” Balqis menjawab:
“Seakan-akan ini adalah tahtaku sendiri,” seraya bertanya-tanya dalam
hatinya. Balqis tidak menjawab “ia” karena nampak ada perbedaan, juga tidak
menjawab “Tidak” karena ada tanda-tanda yang serupa dengan tahtanya. Disini
Nabi Sulaiman dapat menyimpulkan bahwa Balqis memang pandai.
Bilqis dibawa
masuk ke dalam sebuah ruangan yang sengaja dibangun untuk penerimaannya. Lantai
dan dinding-dindingnya terbuat dari kaca putih. Balqis segera menyingkapkan
pakaiannya ke atas betisnya ketika berada dalam ruangan itu, mengira bahawa ia
berada di atas sebuah kolam air yang dapat membasahi tubuh dan pakaiannya.
Berkata Nabi
Sulaiman kepadanya: “Apa yang engkau lihat itu adalah kaca-kaca putih
yang menjadi lantai dan dinding”
“Oh,Tuhanku,” Balqis
berkata menyedari kelemahan dirinya terhadap kebesaran dan kekuasaan Tuhan yang
dipertunjukkan oleh Nabi Sulaiman, “aku telah lama tersesat berpaling
daripada-Mu, melalaikan nikmat dan karunia-Mu, merugikan dan menzalimi diriku
sendiri sehingga terjatuh dari cahaya dan rahmat-Mu. Ampunilah aku. Aku berserah
diri kepada Sulaiman Nabi-Mu dengan ikhlas dan keyakinan penuh. Kasihanilah
diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”
Akhirnya Nabi
Sulaiman As. menikahi Ratu Balqis., dan pernikahan itu terjadi pada hari
jum’at.
5.
Pernikahan Rasulullah dengan Khadijah
Saidah Khadijah
bermimpi matahari turun dari langit dan memasuki rumahnya, cahayanya menerangi
semua rumah di Mekkah. Khadijah menceritakan mimpinya kepada pamannya yaitu
Warqah bin Naufal. Beliau mampu menafsir mimpi, kata beliau: “Sesungguhnya Nabi
Akhir zaman akan menjadi suamimu”. Khadijah
bertanya: “Wahai paman, darimana asalnya Nabi itu?”. Beliau menjawab: “Dari
Mekkah.” “Dari Qabilah mana” tanya Khadijah lagi. “Dari Qabilah Quraisy” jawab
beliau. Khadijah bertanya lagi: “Dari keturunan mana?” “Dari Bani Hasyim” Jawab
paman, “Siapa namanya?.” “Muhammad Saw.” Jawab Paman
Abu thalib dan Atikah melihat Nabi Muhammad sangat
beradab dan baik. Keduanya melihat Nabi Muhammad telah menjadi pemuda yang
pantas untuk menikah. Atikah punya rencana untuk meminta Muhammad bekerja pada
Khadijah sehingga mendapatkah upah untuk Mahar kawin. Mereka bermusyawarah
dengan Nabi Muhammad tentang maksud mereka. Muhammad pun setuju.
Atikah kemudian mendatangi Rumah Khadijah dan meminta
Khadijah supaya memperkerjakan Nabi Muhammad Saw., ketika mendengar hal itu.
Khadijah langsung teringat tafsir mimpi yang disampaikan pamannya, bahwa
suaminya orang arab mekkah, suku quraisy, keturunan Hasyim dan bernama
Muhammad. Maka Khadijah langsung menerima Tawaran Atikah.
Singkat cerita, akhirnya Nabi Muhammad Menikah dengan
Khadijah yang berlangsung pada hari Jum’at, dua bulan sesudah kembali dari
perjalanan niaga ke negeri Syam. Bertindak sebagai wali Khadijah Ra. ialah
pamannya bernama ‘Amir bin Asad.
6.
Pernikahan Rasulullah dengan Aisyah
Setelah Khadijah Ra. Wafat, jibril mendatangi Nabi
Muhammad dengan membawa sehelai kertas yang bergambar Aisyah Ra.. Kata jibril,
Allah telah mengawinkan nabi Muhammad di langit dengan perempuan yang digambar
itu, maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengawininya di Bumi.
Setelah
mengetahui bahwa perempuan yang digambar itu adalah Aisyah anak sahabat beliau,
Abi bakr, maka Nabi Muhammad memanggil Abi Bakr dan bertanya: “Wahai Aba Bakr,
benarkah anakmu bernama Aisyah?, Allah telah mengawiniku dengannya di langit,
Allah memerintahkanmu untuk mengawinkannya kepadaku di bumi.” Abu bakr berkata:
“Wahai Rasulullah, ia masih kecil, saya tidak tahu apakah ia telah pantas untuk
mengkhidmatmu atau tidak”. Kata Rasulullah: “Seandainya belum pantas,
tentu Allah tidak mengawinkanku dengannya.” Kemudian Abu bakr menikahkan Aisyah
kepada Nabi Muhammad Saw.
7.
Pernikahan Saidina Ali dengan Fathimah Zuhra’
Jibril menemui
Nabi Muhammad untuk menyampaikan bahwa Allah Swt. telah mengawinkan Sayyidina
Ali dengan Fathimah di langit, dan Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk
menikahkan keduanya di Bumi. Rasulullah menyampaikan hal itu kepada
Saidina Ali dan Fathimah. Kemudian para sahabat diundang oleh Rasul untuk
berkumpul dalam mesjid.
Jibril datang lagi menemui Nabi Muhammad Saw. dan
menyampaikan bahwa Allah memerintahkan Saidina Ali untuk membaca khutbah. Maka
Rasulullah meminta
Saidina Ali melakukannya. Setelah itu, pernikahan pun dilakukan. Dan pernikahan
itu terjadi pada hari Jum’at.
8.
Allah menciptakan Nabi Adam a.s.
Allah
menciptakan Nabi Adam As. dan mewafatkannya. Hari Nabi Adam As. dimasukkan ke
dalam surga dan diturunkan darinya, serta hari diterimanya taubat Nabi Adam As.
''Sesungguhnya
Allah menjadikan Adam pada hari Jumat, diturunkan di bumi pada hari Jumat, dia
bertobat kepada Allah atas dosanya memakan buah khuldi pada hari Jumat dan
wafat pun pada hari Jumat.'' (HR Bukhari).
9. Orasi perdana Rasulullah Saw. di Masjid Madinah pada tahun 1 Hijrah.
10. Perang Badar
Peristiwa perang
pertama dalam Islam yang dikenal Perang Badar, tepatnya hari Jumat, 2 Ramadhan
tahun ke-2 Hijrah. Perang ini melibatkan tentara Islam sebanyak 313 anggota
berhadapan dengan 1.000 tentara musyrikin Makkah yang lengkap bersenjata. Dalam
perang ini, tentara Islam memenangkan pertempuran dengan 70 tentara musyrikin
terbunuh, 70 lagi ditawan. Sisanya melarikan diri.
“Sungguh Allah
telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu)
orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya."
(QS Al-Imran: 123)
11. Haji Wada’
Diriwayatkan
bahwa surah Al-Maidah ayat 3 (wahyu terakhir) diturunkan kepada Nabi Muhammad,
Rasulullah Saw. pada waktu sesudah Ashar yaitu pada hari Jumat di Padang Arafah
pada musim haji terakhir (Wada), Dzulhijjah 10 H.
12. Masuknya Islam di Eropa
Masuknya Islam
di benua biru (Eropa) dalam perang 'Zallaqoh' di Andalus (sekarang Portugal dan
Spanyol) yang dipimpin oleh Panglima Perang Yusuf bin Yasyfin melawan tentara Perancis
dibawah kepimpinan Alfonso VI, tepatnya pada 25 Ramadhan tahun Ke-479 Hijriyah.
Tentara yang dipimpin oleh Alfonso VI yang berjumlah 80.000 tentara berhasil
dikalahkan. Dalam waktu yang singkat Sultan Yusuf berhasil menguasai seluruh
Spanyol dan menyelamatkan umat Islam. Setelah itu, Dinasti Murabit di Spanyol
berdiri sejak 1090 sampai 1147 M.
13. Hari akan terjadinya Kiamat.
" Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Hari paling baik dimana matahari terbit
pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari
itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari
itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana
tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali
Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)
“Hari yang dijanjikan yaitu hari Qiyamat, hari yang disaksikan
adalah hari Arafah dan hari persaksian adalah hari Jumat”. (HR. Imam At
Tirmidzi dari Abu Hurairah)
Wallaahu a'lam bish shawwab.
(Sumber:
As-Sab’atu fi Mawa’idhi al-Bariyyat, hal. 110-132, dan berbagai sumber lainnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar