Assalamu'alaikum
A. Sejarah Yahudi
Nabi Ibrahim as
dilahirkan dan tumbuh di negeri Babilonia, suatu negeri yang pada saat itu
penduduknya melakukan berbagai bentuk kemusyrikan, seperti menyembah batu,
berhala, bintang. Semua penduduknya pada saat itu mengingkari Allah swt kecuali
Ibrahim, istrinya dan keponakannya (Luth).
Berbagai upaya
dilakukan olehnya untuk mendawahi mereka agar menyembah Allah swt termasuk
terhadap ayahnya sendiri dengan menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang mereka
sembah tidaklah bisa memberikan manfaat ataupun mudharat sedikit pun.
Ketika Ibrahim
merasa bahwa da’wahnya kurang disambut maka mereka berpindah ke negeri Syam
(Palestina) dan menetap di daerah Nablus. Dan pada saat Palestina diterpa
musibah kelaparan dan biaya hidup begitu tinggi maka mereka berpindah ke negeri
Mesir. Dari Mesir mereka kembali lagi ke Palestina.
Pada saat di
Mesir, Ibrahim mendapatkan hadiah dari Fir’aun Mesir seorang budak wanita yang
bernama Hajar. Dan dari Hajar beliau as mendapatkan Ismail yang kemudian dibawa
oleh Ibrahim ke Mekah.
Sementara dari
Sarah, Ibrahim mendapatkan Ishaq pada usianya yang menginjak 100 tahun setelah
14 tahun kelahiran Ismail. Kemudian Ishaq menikah dengan Rifqo binti Batwail di
usia 40 tahun dan Ibrahim pada saat itu masih hidup. Dari Batwail ini, beliau
mendapatkan anak kembar yang bernama ‘Aishu dan Ya’qub.
Allah
memberikan kepada Ya’qub 12 orang anak, yaitu : Ruwaibil, Syam’un, Luwa,
Yahudza, Isakhar, Zailun, Yusuf, Benyamin, Dan, Naftli, Had dan Asyir.
Sementara yang paling dicintai oleh Ya’qub adalah Yusuf. Hal ini membuat
cemburu saudara-saudaranya yang akhirnya mereka bersepakat untuk membuangnya ke
sumur yang ditemukan oleh sekelompok musafir dan dijadikan barang dagangan.
Yusuf kemudian dibeli oleh seorang penguasa Mesir dan istrinya dengan harga 20
dirham. Di negeri Mesir, Yusuf mendapatkan kesuksesan dengan menjadi
bendaharawan negara dan ia pun mengajak ayah dan saudara-saudaranya untuk
berpindah ke Mesir.
Ketika Mesir
berada dalam puncak kezhaliman yang dilakukan oleh Fir’aun terhadap orang-orang
Bani Israil dengan menyembelih anak-anak lakinya dan membiarkan hidup anak-anak
perempuan kemudian Allah swt mengutus Musa as dan Harun untuk menda’wahi
Fir’aun.
Upaya Musa dan
Harun ini pun mendapat perlawanan yang luar biasa dan keras dari Fir’aun dan
para tukang sihirnya sehingga Musa dan orang-orang yang beriman kepadanya
melarikan diri. Pelarian diri mereka pun dikejar oleh Fir’aun dan tentaranya
hingga sampai ke tepi lautan. Allah memerintahkan Musa untuk memukulkan
tongkatnya ke lautan sehingga terdapat jalan untuk bisa dilintasi oleh Musa dan
orang-orang yang beriman sehingga selamat sampai di tepian, dan ketika Fir’aun
serta tentaranya yang ada di belakang mereka memasuki jalan tersebut maka Musa
memukulkan kembali tongkatnya ke lautan sehingga lautan itu menjadi seperti
sedia kala dan menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya.
Kemudian Allah
swt memerintahkan Musa dan orang-orang yang bersamanya untuk keluar dari Mesir
dan menuju Baitul Maqdis (Palestina). Di negeri ini, Musa mendapatkan suatu
kaum yang kuat dan gagah dari keturunan al Haitsaniyin, al Fazariyin dan al
Kan’aniyin dan yang lainnya. Musa pun memerintahkan para pengikutnya untuk
memasukinya serta memerangi mereka namun mereka semua enggan dan tidak mau
menuruti perintah nabinya sehingga Allah menyesatkan mereka semua selama 40
tahun.
Pada masa 40
tahu didalam kesesatan ini Musa dan Harun meninggal dunia sehingga kepeminpinan
Bani Israil dipegang oleh Yusa’ bin Nuun yang kemudian berhasil menundukkan
Baitul Maqdis.
Setelah
orang-orang Bani Israil menetap di Palestina, mereka mengalami tiga masa secara
berturut-turut :
1.
Masa Kehakiman; dimana kebanyakan
keturunan mereka mengembalikan segala putusan dari perkara yang diperselisihkan
diantara mereka kepada satu orang hakim. Masa ini berlangsung hingga sekitar
400 tahun.
2.
Masa Menjadi Raja; sebagaimana
firman Allah swt didalam surat al Baqoroh ayat 246 – 252. Allah menjadikan
Thalut sebagai raja, kemudian Daud dan Sulaiman as.
3.
Masa Perpecahan; yaitu pada masa
setelah Sulaiman as terjadi perselisihan antara Rahbi’an bin Sulaiman dengan
Yarbi’an bin Nabat. Kemudian Rahbi’an dan keturunan Yahudza serta Benyamin
mendirikan negara yang bernama Negara Yahudza yang dinisbahkan kepada Yahudza
dari keturunan Daud dan Sulaiman. Ibu kota negara ini di Baitul Maqdis.
Sedangkan
Yarbi’an bin Nabath dengan 10 keturunan yang tersisa mendirikan negara Israil
di sebelah Palestina bagian utara dengan ibu kotanya adalah Nablus. Merekalah
orang-orang yang kemudian dinamakan dengan Syamir yang dinisbahkan kepada gunung
di sana yang bernama Syamir.
Pada tahun 722
SM, negara Israil jatuh ke tangan orang-orang Asyuri dibawah pimpinan raja
mereka yang bernama Sarjun sedangkan negara Yahuza jatuh ke tangan orang-oang
Fira’unah pada tahun 603 SM.
Pada kira-kira
tahun 586 SM Bukhtanshar (Nebukat Nashar), raja Babilonia berhasil menduduki
Palestina dan mengusir orang-orang Fira’unah serta menghancurkan negara Yahudza
dan memenjarakan orang-orang Yahudi serta membawanya ke Babilonia, yang
kemudian dikenal dengan ‘Tawanan Bailonia’
Pada tahun 538
SM, raja Parsia yang bernama Kursy berhasil menaklukan Babilonia sehingga
melepaskan para tawanan Yahudi dan sebagian dari mereka kembali lagi ke
Palestina.
Pada tahun 135
SM, orang-orang Romawi pada masa kepemimpinan Adryan berhasil memadamkan
revolusi yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi sehingga menghancurkan negeri.
Orang-orang Romawi berhasil mengusir mereka (Yahudi) dari sana dan menjadikan
mereka terpecah-pecah di berbagai tempat di bumi. Sebagaimana firman Allah swt
وَإِذْ
تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَن
يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ
لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
وَقَطَّعْنَاهُمْ
فِي الأَرْضِ أُمَمًا مِّنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ
وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya : “Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa Sesungguhnya Dia akan mengirim
kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan
menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu Amat
cepat siksa-Nya, dan Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di
antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian.
dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang
buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al A’raf : 167 –
168)
Pada saat
Palestina dibawah kekuasan Romawi ini, Allah swt mengutus Isa as sebagai Rasul
kepada Bani Israil, sebagaimana firman Allah swt “Seorang rasul kepada Bani
Israil” yang mengajak mereka untuk memperbaiki berbagai kerusakan. Seruan ini
disambut oleh sebagian orang-orang Yahudi. Dan orang-orang Yahudi terpecah
menjadi dua, sebagaimana diberitakan Allah swt ;
فَآَمَنَت
طَّائِفَةٌ مِّن بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَت طَّائِفَةٌ
Artinya : “lalu
segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir.” (QS. Ash Shaff
: 14)
Golongan yang
pertama adalah orang-orang Nasrani sedangkan yang kedua adalah Yahudi.
Para tukang
tenung dan ulama Yahudi mendatangi Raja Romawi agar menangkap dan membunuh Isa
as yang kemudian permintaan ini disambut oleh raja, namun Allah swt mengangkat
Isa dan menggantikannya dengan orang yang mirip dengannya yang kemudian
disalib, firman Allah swt :
إِذْ
قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ
Artinya :
“(ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, Sesungguhnya aku akan
menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” (QS. Al
Imran : 55)
Artinya : “dan
karena Ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah”, Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa.” (QS. An Nisaa : 157) (Disarikan dari Al Bidayah wan Nihayah
dan majdah.maktoob.com)
B.
Kaum Muslimin Lebih Berhak Atas
Yahudi Terhadap Palestina
Terhadap bumi
Palestina maka kaum muslimin lebih berhak dibandingkan orang-orang Yahudi
dikarenakan beberapa alasan :
1.
Sesungguhnya kaum musliminlah yang
membebaskan Al Quds (Yerusalem) dari kehancuran yang dilakukan oleh orang-orang
Romawi. Kaum muslimin tidak merebutnya dari orang-orang Yahudi. Setelah
menguasai Palestina justru kaum muslimin menjaga gereja-gereja dan
tempat-tempat ibadah mereka.
2.
Selama 12 abad kaum muslimin berada
di Palestina dan menjadikan Baitul Maqdis sebagai ibu kota bagi mereka dan
menjalani pemerintahan dengan cara-cara syari’ah serta menyirami buminya dengan
berbagai kebaikan dan penuh ibadah kepada Allah swt. Mereka tidak pernah
meruntuhkan kota atau membakarnya, mereka tidak pernah mengusir penduduknya
yang non muslim bahkan mereka semua dapat hidup dengan rasa aman selama
pemerintahan islam.
3.
Orang-orang Israil tidak mungkin
bisa melakukan semua yang telah dilakukan pemerintahan islam disana, yang telah
menyinarinya dengan berbagai kebaikan dan toleransi yang tinggi. Kaum muslimin
melakukan itu semua dikarenakan aqidah dan keimanan mereka kepada para nabi
Allah sementara orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang tidak mengimani
risalah Isa dan juga Muhammad. (Al Quds Asy Syarif Haqoiqut Tarikh hal 4 -5).
4.
Risalah Muhammad saw adalah risalah
yang meneruskan nabi-nabi termasuk Ibrahim, Ishaq, Yaqub, Musa dan Isa yang
mereka semua juga dinamakan oleh Allah swt sebagai orang-orang yang berserah
diri (muslim) sehingga kaum muslimin lebih berhak mewarisi bumi Palestina
daripada orang-orang Yahudi saat ini.
Dengan demikian
kaum muslimin tidak rela apabila Al Quds diambil alih oleh kaum yang suka
melakukan kerusakan di bumi, terlebih lagi akan dibangunanya di sana Negara
Palestina.
Wallahu A’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar