Rabu, 25 April 2018

Tradisi Ziarah Nabiyullah Hud AS


Ziarah Nabiyullah Hud ‘Alaihissalam pertama kali dilakukan secara Aam (bersama-sama) oleh Sayyidina Muhammad Al-Faqih Muqaddam. Kemudian dilanjutkan oleh putranya, Imam Alwi Al-Ghuyur, setelahnya dilanjutkan oleh putra Imam Alwi Al-Ghuyur, Imam Ali bin Alwi. Kemudian dilanjutkan lagi oleh putranya Imam Ali bin Alwi, Imam Muhammad Mauladdawilah.

Dilanjutkan lagi oleh Imam Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah, dilanjutkan oleh Imam Abu Bakar Assakran bin Abdurrahman Assegaf, dilajutkan lagi oleh Imam Abdullah Alaydrus bin Abu Bakar Assakan, lalu dilanjutkan oleh saudaranya, Imam Ali bin Abu Bakar Assakran. Setelahnya dilanjutkan oleh putra Imam Ali bin Abu Bakar Assakran, yakni Imam Abdurrahman bin Ali, lalu dilajutkan lagi oleh Imam Ahmad Syahabuddin Al-Akbar bin Abdurrahman.

Imam Ahmad Syahabuddin inilah yang pertama kali mengatur Ziarah Nabiyullah Hud dan menentukannya setiap bulan Sya’ban. Beliau hidup sezaman dengan Syeikh Abu Bakar bin Salim. Beliau jugalah yang kemudian mengumumkan kepada orang-orang bahwa yang berhak memimpin Ziarah Nabiyullah Hud adalah Syeikh Abu Bakar bin Salim.

Sejak saat itu hingga sekarang, puncak Ziarah Nabiyullah Hud selalu dipimpin oleh kabilah Syeikh Abu Bakar bin Salim (BSA) dengan panjinya yang berwarna merah. Selama hidupnya, Syeikh Abu Bakar bin Salim telah memimpin Ziarah Nabiyullah Hud sebanyak 70 kali lebih, hingga telah renta pun beliau tetap memimpin dengan keadaan ditandu.

[ Sumber : Kitab Fakhrul Mawalim Fi Manaqib Syeikh Abi Bakar bin Salim hal. 38-41 karya Sayyid Mustafa bin Idrus Al-Khirid ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar