Kamis, 26 April 2018

QIYAMULLAIL BAGI PARA PECINTA ALLAH


Al Habib Abdullah Al Haddad berkata :
"Tiada satupun Sunnah yang dikerjakan Rasulullah Saw, kecuali aku berharap telah mengerjakannya".

Dan mereka Salafunassholeh, menjadikan waktu Malam mereka untuk berdiri (Shalat) dan Beribadah/bermesraan dengan Rabb nya.

Salah seorang mereka berkata :

مايهمني في الدنيا إلا طلوع الشمس

"Tiada yang menyusahkan aku (membikin sedih) kecuali terbitnya Matahari".
(Karena terlena dengan Qiyamullail/Shalat Malam mereka).

Bahkan sebagian dari mereka berkata :

لوكان أهل الجنة بماكنا فيه..لكانوا في عيشة طيبة

"Andai penghuni Surga berada dalam keadaan kita (Asyik menikmati kemesraan dengan Allah saat malam hari), maka mereka pasti merasakan kenikmatan hidup".

Hingga ada yang mengatakan : 
"Andai di Surga tidak ada kenikmatan seperti yang kami rasakan/Qiyamullail, maka kami tidak akan mau memasukinya".

Dan mengerjakan Qiyamullail adalah merupakan sebab diangkatnya Derajat seseorang.

Dan Allah Swt memberikan Kewalian kepada Seseorang itu di Malam hari.

Allah Swt Berfirman Kepada Nabi Daud :
"Wahai Daud, sungguh telah berbohong Orang yang mengaku Mencintaiku, tapi menjauhiku di Malam hari".

Al Habib Seggaf bin Muhammad Assegaf berkata :
"Aku tidak pernah meninggalkan Qiyamullail sejak usiaku 7 tahun".

Sebagian dari Ulama Sufi Berkata :
"Aku tidak pernah meninggalkan Qiyamullail sejak umurku 3 tahun".

(Sungguh mereka Ulama Sufi adalah Bintangnya Ummat)

Sesungguhnya setiap Malam Allah Swt turun ke Langit Dunia hingga 1/3 Malam akhir dan Berseru :
"Adakah yang Berdoa Kepada-KU, maka akan AKU Kabulkan...
Adakah yang memohon permintaan Kepada-KU, maka AKU penuhi permintaannya...
Adakah yang memohon Ampunan-KU (Beristighfar), maka akan AKU ampuni...

Dikisahkan ada seorang Ulama yang disaat Qiyamullail setelah Bertahajjud dan Berdoa, ia mengangkat Tangan tinggi-tinggi sambil mengucapkan : 
أنا....أنا....أنا..
seakan-akan ia menjawab pertanyaan Allah Swt disetiap Malam.

Diceritakan juga bahwa Seorang Waliyullah Abu yazid Albushtomi dimasa kecilnya ingin sekali Berqiyamullail denga ayahnya, tapi Ayahnya menyuruhnya tidur, karena ia masih sangat kecil...Kemudian Abu Yazid berkata : 
"Apakah Ayah nanti akan bertanggung jawab kelak di Akherat? Saat Allah Swt menanyakan padaku, "Mengapa aku tidak mengikuti apa yang Rasulullah dan para Sahabatnya lakukan (Qiyamullail)".
Hingga akhirnya Ayahnya mengajaknya (Abu Yazid kecil) ikut serta mengerjakan Qiyamullail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar