Pohon filogenetik atau pohon evolusi adalah diagram bercabang atau pohon yang menunjukkan hubungan evolusi di antara berbagai spesies biologis atau entitas lain berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat fisik atau genetiknya. Pohon filogenetik didefinisikan sebagai pohon berlabel daun yang mewakili sejarah evolusi sekumpulan taksa, kemungkinan dengan panjang cabang, baik tidak berakar atau berakar (Husson dan Bryant 2006). Pohon filogenetik dapat memberikan cara alami yang berarti, menyajikan data, dan mengandung informasi evolusi di dalam cabangnya (Page dan Holmes 1998). Pola percabangan pohon (topologi) dan simpul pada pohon filogenetik dapat berupa spesies, populasi, individu, atau gen (Li et al. 2000).
Neighbour Joining (NJ), Unweighted Pair
Group Method with Arithmetic means (UPGMA), Maximum Likelihood (ML), dan inferensi
Bayesian merupakan beberapa metode yang digunakan untuk merekonstruksi pohon
filogenetik (Backeljau et al. 1996, Guindon
dan Gascuel 2003, Huelsenbeck et al.
2001, Saitou dan Imanishi 1989). Pohon filogenetik yang disusun dengan sejumlah
urutan masukan nontrivial dibangun dengan menggunakan metode filogenetik
komputasi. Metode matriks jarak seperti Neighbour Joining atau UPGMA, menghitung
jarak genetik dari beberapa urutan sekuen, paling sederhana untuk diterapkan,
tetapi tidak menggunakan model evolusioner. Banyak metode perataan urutan
seperti ClustalW juga membuat pohon dengan menggunakan algoritma yang lebih
sederhana (yaitu yang didasarkan pada jarak) dari konstruksi pohon. Parsimoni
maksimum adalah metode sederhana lain untuk memperkirakan pohon filogenetik,
tetapi menyiratkan model evolusi implisit (yaitu parsimoni). Metode yang lebih
maju menggunakan kriteria optimalitas Maximum Likelihood, sering kali dalam
kerangka Bayesian, dan menerapkan model evolusi eksplisit untuk estimasi pohon
filogenetik (Felsenstein 2004).
Daftar Pustaka
Backeljau T, Bruyn LD, Wolf HD, Jordaens K, Van Dongen
S, Winnepenninckx B. 1996. Multiple UPGMA and Neighbor-joining trees and the performances of some
computer packages. Mol Biol Evol.
13:309-313.
Felsenstein J. 2004. Inferring Phylogenies. Sunderland
(US): Sinauer.
Guindon S, Gascuel O. 2003. A simple, fast and
accurate algorithm to estimate large phylogenies
by Maximum Likelihood. Syst Biol.
52:696-704.
Huelsenbeck JP, Ronquist F, Nielsen R, Bollback JP.
2001. Bayesian inference of phylogeny and its impact on evolutionary biology. Science. 294(5550):2310-2314.
Huson DH, Bryant D. 2006. Application of phylogenetic
networks in evolutionary studies. Mol
Biol Evol. 23:254-267.
Li S, Pearl DK, Doss H. 2000. Phylogenetic tree
construction using Markov chain Monte Carlo. J Am Stat Assoc. 95:493.
Page RDM, Holmes EC. 1998. Molecular Evolution A Phylogenetic Approach. London (GB): Blackwell Publishing Ltd.
Saitou N, Imanishi T. 1989. Relative efficiencies of
the Fitch-Margoliash, Maximum-Parsimony, Maximum-Likelihood, Minimum-Evolution and Neighbour-joining methods of phylogenetic tree construction in obtaining the correct tree. Mol biol evol.
6:514-525.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar