1. Shalawat Orang Lalai Pun Diganjar
Al-Imam Abdullah Alwi Al-Haddad
Berikut adalah tulisan Imam Abdul Wahab as-Sya’raniy dalam biografi Imam Abul Hasan as-Syazili
قال سيدي عبد الوهاب الشعراني فى ترجمة سيدي أبي المواهب الشاذلي رحمه الله قال أبو المواهب : رأيت سيد العالمين صلى الله عليه وسلم فقلت : يا رسول الله، صلاة الله عشرا لمن صلى عليك مرة واحدة، هل ذلك لمن كان حاضر القلب؟ قال : لا، بل هو لكل مصل علي ولو غافلا، فيعطيه الله أمثال الجبال من الملائكة تدعو له وتستغفر له، فأما إذا كان حاضر القلب فيها فلا يعلم ثواب ذلك إلا الله تعالى.
Imam Abil Mawahib as-Syadzili pernah berkisah: aku bermimpi pemimpin alam semesta ( Rosulullah ) SAW maka aku bertanya : wahai Rosulullah, shalawat Allah sepuluh kali bagi orang yang bershalawat kepadamu sekali, apakah itu untuk orang yang hadir hatinya? Nabi Muhammad menjawab : tidak, bahkan bagi setiap orang yg bershalawat kepadaku sekalipun lalai, maka Allah SWT memberinya malaikat seperti gunung yang selalu berdoa dan beristighfar untuknya, dan adapun jika hadir hatinya dalam bersholawat maka tidak mengetahui pahalanya kecuali Allah SWT.
2. SOLAWAT DAPAT MENGHILANGKAN PENYAKIT LUMPUH
Berkata al imam abu abdillah al bushiri pengarang kitab " burdah" ,
Aku terkena penyakit lumpuh setengah badan ku ,dan dokter pun bingung untuk menyembuhkan penyakit ku, maka aku membaca sholawat kepada Rosul SAW sebelum tidur 100 kali ,
Aku pun tidur dengan keadaan lumpuh ini yang membuat setengah badan ku tidak bisa berdaya,
ketika aku tidur, Rosullulloh saw pun datang dan memberikan burdah nya(jubah) kepada ku kmudian beliau berkata kpda ku: "bergembiralah dengan kesembuhan dari Allah swt, !
kemudian aku pun terbangun, seakan-akan tidak ada penyakit apapun yang menimpaku, setelah aku sembuh, aku mengarang kitab " burdah ", sebenar nya namanya adalah ("al bur' u) yang mana artinya adalah terlepas/sembuh dari penyakit,
Akan tetapi dinamakan (burdah) karna ngambil barokah "tabarrukan" terhadap jubah nya nabi muhammad saw yang di lepas dalam tidurku ,,,
-Diambil dari kitab :
أنيس المؤمنين : ص ٩٤
📝 Tidak asing lagi disebagian tempat bahkan di pondok-pondok pesantren di indonesia yang sudah menjadi kegiatan rutin setiap seminggu sekali, mana kala ada majlis yang didalamnya terdapat pembacaan Qosidah burdah ,mereka membawa air minum masing-masing dan diletakan di sekitar majlis tersebut dengan tujuan mengambil barokah dari pembacaan burdah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar