Selasa, 07 April 2015

Fiqih : Istinja

ISTINJA

A.    PENGERTIAN ISTINJA
Istinja menurut bahasa berasal dari kata “An-Ninja”, maka berarti terlepas dari penyakit, sedangkan apabila istinja berasal dari kata “An-Najwu” yang arti sesuatu yang keluar dari dubur.
Istinja menurut istilah berarti bersuci dari buang air besar atau buang air kecil. Dari pengertian tersebut maka dapatlah di simpulkan bahwa istinja merupakan usaha melepaskan diri dari najis dan kotoran supaya menjadi suci dan bersih.
Sedangkan menurut pengertian yang lain, istinja artinya menghilangkan najis atau melepaskannya dari dua lubang. Al-Bukhori (149) dan Muslim (271) telah meriwayatkan dari Annas bin Malik Radiallahu Anhu.
كَانَ رَسُولُ الله الخَلآَءَ فَأَحمِلُ اَنَا وَغُلآُمُ نَحْوِى  اِدَاوَةً  مِنْ مَاءِ  وَعَنْزَةَ فَيَسْتَنْجِى بِاالمَإِ
Pernah rasulullah saw masuk kakus maka,saya bersama seorang anak sebaya saya membawakan sebuah bejana beristinja dengan air itu.(HR.Bukhari dan muslim).
1.    Adab istinja
a.       Adab yang berkaitan dengan tempat buang hadas, jangan beristinja di :
·         Jalan umum
·         Lubang di tanah atau di dinding
·         Di bawah pohon
·         Air yang tergenang
b.      Adab yang berkaitan dengan keluar masuk ke tempat buang hajat.
Adab masuk dan keluar dari tempat buang hajat antara lain :
·           Mendahulukan kaki kiri ketika masuk jamban dan mendahulukan kaki kanan ketika keluar
·           Jangan berbicara selama dalam jamban
·           Membaca do’a sebelum masuk dan keluar jamban
c.       Adab yang berkenaan dengan arah
Diharamkan buang hajat dengan menghadap ke kiblat atau membelakangi nya. Terutama bila hal itu di lakukan di tempat terbuka dan tidak ada penutup nya atau dalam suatu tempat yang bukan khusus di sediakan untuk itu.
d.      Adab yang berkaitan dengan sikap.
Orang yang buang hajat hendak lah bersandar pada kaki kiri nya dengan menegakkan kaki kanan, dengan tidak memandang ke langit, tidak melihat ke farji nya, dan tidak melihat  kepada kotoran yang keluar dari nya.
e.       Menggunakan tangan kiri ketika beristinja
2.    Syarat-syarat istinja atau benda lain nya.
Apabila menggunakan alat istinja selain air,maka harus memenuhi syarat seperti berikut.
a.       batu atau benda itu keras dan harus suci serta dapat untuk membuang atau membersihkan najis.
b.      Batu atau benda itu tidak bernilai.
c.       Sekurang-kurangnya tiga kali sapuan dan samapi bersih.

d.      Najis yang akan di bersihkan belum kering.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar