Selasa, 07 April 2015

Fiqih : Wudhu

WUDHU

A.    PENGERTIAN WUDHU
Menurut bahasa wudhu berasal dari kata “Al-Wadha’ah” yang artinya keindahan dan kecerahan. Sedangkan menurut syarat berarti nama pekerjaan yang menggunakan air untuk anggota-anggota tubuh tertentu di sertai niat.
Sedangkan “Al-Wadhu” adalah air yang di gunakan untuk berwudhu. Sedangkan menurut pengertian lain, wudhu berarti membersihkan anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan hadats kecil. Sebagaimana firman Allah dalam QS.Al-Maidah : 6
يَآيُهَا الّذِيْنَ اٰمَنُوْا اذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوا وُجُوْهَكُمْ وَأَيْدِيَكُم اِلَى المَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ  اِلى الَكَعَْبَينِ
Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu, dan tanganmu sampai pada sikut dan sapulah kepalamu dan basuh kakimu sampai kedua mata kaki. QS.Al-Maidah : 6

1.      Syarat-syarat wudhu
Wudhu di anggap sah apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.       Islam
b.      Mumayyiz yaitu orang yang sudah dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk tentang pekerjaan yang di lakukannya.
c.       Tidak berhadats besar (harus mandi wajib dahulu).
d.      Wudhu di kerjakan dengan menggunakan air yang suci dan mensucikan
e.       Tidak ada yang menghalangi sampainya air wudhu pada anggota wudhu.

2.      Rukun-rukun Wudhu
Selain dari pada fardu yang telah di paparkan, maka sebaiknya di kerjakan dengan urutan sebagai berikut :
a.       Niat
b.      Membasuk muka
c.       Membasuh kedua tangan sampai sikut
d.      Menyapu sebagian kepala
e.       Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki
f.       Tertib

3.      Urutan wudhu
Selain fardu yang telah di paparkan maka sebaiknya di kerjakan dengan urutan sebagai berikut :
a.       Membaca basmalah
b.      Berniat
c.       Mencuci kedua telapak tangan
d.      Berkumur-kumur
e.       Membersihkan lubang hidung
f.       Membasuh muka
g.      Membasuh kedua tangan sampai sikut
h.      Mengusap sebagian kepala
i.        Mengusap kedua daun telinga
j.        Membasuh kedua kaki sampai mata kaki

4.      Sunnah-sunnah Wudhu
Selain dari rukun atau fardu wudhu dan urutan wudhu ada beberapa sunnah wudhu yang sebaiknya di kerjakan untuk menyempurnakan ibadah wudhu yang di kerjakan. Sunnah wudhu di antaranya sebagai berikut :
a.       Membaca basmalah
b.      Membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan
c.       Bersiwak
d.      Berkumur-kumur dan menghirup air kemudian di keluarkan
e.       Menyela-nyela janggut yang tebal bagi yang punya.
f.       Mengusap kepala
g.      Menyela jari-jari kaki dan tangan
h.      Mengusap telinga dengan air baru
i.        Mendahulukan anggota wudhu yang kanan dari pada yang kiri
j.        Membasuh anggota wudhu tiga kali
k.      Berturut-turut artinya tidak lama selang waktunya dalam mengerjakan anggota wudhu yang satu dengan anggota yang lainnya.
l.        Memperpanjang Ghurah dan Tahjil
m.    Tidak meminta bantuan orang lain, kecuali terpaksa. Misalnya sakit
n.      Menghemat air
o.      Tidak di lap kecuali terpaksa
p.      Menghadap kiblat ketika berwudhu
q.      Tidak berbicara
r.        Berdoa

5.      Hal-hal yang makruh dalam berwudhu.diantara nya:
a.       Berlebih-lebihan atau pelit dalam menggunakan air
b.      Mendahulukan yang kiri
c.       Menyeka air dengan sapu tangan
d.      Memukul air kepada wajah
e.       Menambah atau mengurangi dari tiga kali basuh
f.       Meminta bantuan orang lain dalam berwudhu.

6.      Beberapa hal yang dapat membatalkan wudhu
Hal-hal yang dapat membatalkan wudhu adalah:
a.       Keluar sesuatu dari salah satu dua pintu jalan
قَالَ رَسُولُ اللهِ ص.م : لآَيَقْبَلُ اللهُ صَلآَةَ اَحَدِكُمْ اِذَا احَدَثَ حَتّىَ يَتَوَضَأَ (رواه البخارى ومسلم)
Rasulullah SAW bersabda : Allah tidak menerima shalat di antara kamu jika berhadats sehingga dia berwudhu terlbih dahulu. (HR. Bukhori Muslim)
b.      Tidur nyenyak, pingsan dan mabuk
قَالَ رسُولُ اللهِ ص.م : اَلحَيْنَانِ وَكَأُ السَّهِ  فإِذَا نَامَتِ العَيْنَانِ اِنْطَلَقَ الوِكَاءُ فَمَنْ نَامَ فَيَتَّوَضَّأَ (رواه ابو داود)
Rasulullah SAW bersabda : kedua mata itu adalah tali yang mengikat pintu dubur, maka apabila kedua mata tidur, maka terbukalah ikatan pintu itu, maka siapa saja yang tidur hendaklah berwudhu.
c.       Hilang akal
d.      Bersentuhan antara kulit laki-laki dan perempuan yang keduanya sudah baligh dan bukan muhrim. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. An-Nisaa : 43
اوْ لَمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَآءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا
Atau Kamu telah menyentuh perempuan kemudian kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah dengan tanah yang suci.(QS. An-Nisaa :43)

e.       Menyentuh Fardzi
Sebagaimana Hadits Nabi :
عَن امِّ حَبِيْبَةَ قَالَتْ : سَمِعْتُ رسول اللهِ ص.م يَقُول : مَنْ مَسَّ فَرْجَهُ فَلْيَتَوَضَّأَ (رواه ابن ماجَه)


Dari Ummi Habibah berkata : saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : Siapa saja yang menyentuh kemaluannya, maka hendaklah berwudhu. (HR. Ibnu Majah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar